Aliran Ratex (
Rational Expectations)
Oleh:
SAHRUL SURDI
FAKULTAS EKONOMI
PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami limpahkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang aliran ratex ini. Sholawat serta salam semoga
senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, Nabi akhir zaman.
Amin….
Manusia sebagai makhluk sosial, tak lepas dari
bantuan dan bimbingan orang lain. Maka dari itu kami selaku penyusun makalah aliran
moneteris ini, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Dengan selesainya makalah ini saya berharap
semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, khususnya bagi para
pembaca.
Sebagai manusia biasa kami sadar bahwa pembuatan
makalah tentang aliran ratex ini masih jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan
hanyalah milik Allah SWT, dan kelemahan adalah milik kita sebagai makhluk. Maka
dengan demikian demi terciptanya makalah yang lebih baik untuk kedepan, kami
mohon sekiranya para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk-Nya kepada kita semua. Amin….
Latar
Belakang Pada tahun 70an dan 80an kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi yang
sesuai dengan ajaran Keynes telah gagal total dalam menghadapi masalah-masalah
ekonomi. Kegagalan tersebut menimbulkan pemikiran ekonomi baru yang disebut
aliran gelombang baru (New Wave). Aliran ini meninjau kembali premi-premi yang
digunakan kubu Keynesian (orang-orang yang mengikuti ajaran Keynes) yaitu
perlunya campur tangan pemerintah seperti penerapan kebijaksanaan dan pengaruh
ekspektasi terhadap pola konsumsi masyarakat.
Pemikiran
Rational Expectation (Ratex) Penganut rational expectation (ratex) tidak lain
adalah kelompok klasik baru (new-classical), karena asumsi ratex dijadikan oleh
kaum tersebut sebagai landasan pokok seluruh analisis dan pemikirannya. John
Muth merupakan pencetus pertama ide ratex dimana pada awal 1960-an ia
mengemukan premis : ”ekspektasi tiap individu bersifat rasional bila ekspentasi
tersebut identik dengan hasil prediksi model”. Premis ini mengandung pengertian
bahwa apabila masyarakat mengetahui benar informasi tentang suatu peristiwa
atau kebijakan maka mereka akan bereaksi dimana reakasi tersebut berciri
rasional. Sebagai gambaran, jika masyarakat mengetahui bahwa jumlah uang
beredar meningkat dan mereka menyadari bahwa dampaknya akan terasa di dalam
peningkatan harga maka ekspektasi harga juga akan ikut meningkat. Menurut
penganut model ratex jika dan hanya jika masyarakat membuat kesalahan
ekspektasi maka kebijakan pemerintah dapat memberi hasil, contohnya pada
kebijakan peningkatan jumlah uang beredar berdampak pada peningkatan output.
Walau demikian, paham klasik tentang kekuatan pasar nampaknya sangat kuat
berakar juga pada penganut model ratex. Menurut pandangan penganut ratex jika
kesalahan terjadi, intervensi pemerintah semacam contoh di atas tetap tidak
diinginkan karena ia justru akan menghasilkan ketidakpastian yang lebih besar
lagi. Berbeda dengan pandangan kaum monetaris dimana mereka masih memberi
“ruang” untuk melihat berbagai dampak kebijakan pemerintah melalui perlakuan
eksplisit terhadap faktor adaptive expectation, khususnya dalam jangka pendek.
Memang agak sulit untuk membayangkan suatu keadaan dimana individu dapat
mengetahui semua informasi sehingga ekspektasinya menjadi rasional. Seperti
tidak kurang sulitnya untuk membayangkan situasi dimana dalam jangka pendek
suatu kebijakan seperti menaikkan jumlah uang beredar akan tidak mempunyai
dampak sama sekali terhadap tingkat output. Menurut jawaban penganut ratex
kesalahan ekspektasi karena kesulitan memperoleh informasi memang tak dapat
dihindarkan meskipun yang bersangkutan sangat rasional dalam pengambilan
keputusan. Dengan pengertian lain, menurut mereka untuk mempunyai ekspektasi
rasional tidak harus selalu bebas dari membuat kesalahan ekspektasi.
1.
Tokoh-Tokoh Ratex
2.
Unsur Ekspektasi Dalam Perekonomian
3.
Implikasi Kebijaksanaan
1.
Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk meneylesaikan tugas dari pelajaran sejarah
pemikiran ekonomi tentang aliran ratex dan untuk memperluas pengetahuan.
2.
Untuk bagaimana
mempermudah pembaca memahami ekonomi industri dari segi peranan invensi dan
inovasi.
Tokoh-tokoh Ratex cukup banyak, antara lain: Robert Lucas
dari Universitas of Chicago, Thomas Sargeant , Nail Wallace dari Universitas of
Minnesota , Robert Barro dari Universitas of Rochester , Leonard Rapping ,Edwin
Prescott , David Begg , Steven Sheffin , Jhon Muth dan banyak lagi lainnya.
Robert Lucas dianggap sebagai tokoh utama. Bagaimanapun , Lucas tidak dapat
dikatakan sebagai orang pertama , sebab ide tentang ekspektasi rasional ini
sudah dikembangkan oleh John Mult sejak tahun 1961, yang dapat diikuti dari
tulisannya: Rational Expectations and The Theory of Price Move-ments.
Dalam pengembangan model-model ekonomi , pakar-pakar aliran
Ratex ini menggunakan beberapa preposisi , antara lain: bahwa orang atau
unit-unit ekonomi akan membuat perkiraan(ekspektasi) ; bahwa orang menggunakan
informasi yang ada padanya secara efisien ; bahwa orang tidak membuat
kesalahan-kesalahan secara sistematis dalam ekspektasi mereka ; dan bahwa orang
akan bereaksi secara rasional terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan demi
kepentingan pribadi masing-masing.
II.2.
Unsur Ekspektasi Dalam Perekonomian
Unsur ekspektasi memegang peran cukup penting dalam
penentuan-penentuan aktifitas ekonomi. Karena adanya unsur ekspektasi dari
pelaku-pelaku ekonomi maka Robert Lucas dan Leonard Rapping mendukung sifat
netral uang dan ketidakefektifan kebijaksanaan pemerintah sebagaimana yang
pernah dilansir oleh Milton Friedman dari aliran monetaris. Ekpektasi atau
ramalan tentang masa depan dibuat berdasarkan segala informasi yang ada padanya
, apakah itu dari informasi pasar , kebijaksanaan pemerintah perkembangan
internasional dan sebagainya.
Dalam hal ini pakar-pakar Ratex mengakui bahwa untuk
memasukkan factor ekspektasi tentang masa depan memang tidak mudah. Akan tetapi
dengan semakin banyaknya informasi , dan semakin canggihnya teknik dan sarana analisis
, makin mudah menyusun ekspektasi tersebut. Setelah ekspektasi disusun , maka
unit-unit ekonomi akan menggunakan informasi yang mereka peroleh untuk
mengantisipasi setiap perubahan kebijaksanaan demi menyelamatkan kepentingan
mereka masing-masing. Dalam hal ini tidak mudah bagi pemerintah menduga reaksi
masyarakat terhadap suatu perubahan kebijaksaan.
Runtuhnya kredibilitas masyarakat di mata masyarakat baik
bagi baik pelaku-pelaku ekonomi tersebut untuk mtlakukan bisnis di
Negara-negara yang lebih transparan kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonominya ,
dari pada menghadapi resiko dikeluarkannya jurus-jurus rahasia oleh
pemerintahan di negaranya sendiri. Sikap rasional dari para pelaku ekonomi
secara agregatif dapat membentuk suatu kekuatan “kontra-kebijaksanaan” , dimana
berbagai kebijaksanaan yang akan diambil menjadi tumpul seandainya
kebijaksanaan-kebijaksanaan tersebut sudah diantisipasi secara tepat oleh
mereka.
Pakar-pakar Ratex pada umumnya meragukan bahwa para ahli ekonomi
cukup tahu bagaimana masyarakat akan bereaksi terhadap perubahan-perubahan
kebijaksanaan yang dilakukan , sebab reaksi masyarakat akan sangat tergantung
pada ekspektasi mereka. Pakar-pakar Ratex percaya bahwa teori-teori atau
kebijaksanaan-kebijaksanaan apapun untuk menghadapi masalah-masalah ekonomi
tidak pernah komplit. Untuk itu pemerintah tidak terlalu sering mengeluarkan
kebijaksanaan yang macam-macam , sebab dampaknya akan di counter oleh para
pelaku ekonomi yang dampaknya justru bisa merugikan.
Dalam kenyataan para pengambil keputusan sering keliru
tentang situasi yang dihadapi. Seringkali berbagai kebijaksanaan dikeluarkan
pada saat sudah terlambat. Kebijaksanaan yang datangnya terlambat ini bukannya
memperbaiki , melainkan justru lebih sering memperburuk keadaan. Makanya kubu
Ratex menganjurkan agar pemerintah tidak terlalu ringan mengeluarkan
kebijaksanaan ini itu
Bagi aliran ratex devisi dari keadaan kesempatan kerja penuh
hanya terjadi karena adanya kesalahan dalam memperkirakan peristiwa-peristiwa
ekonomi( seperti tinngkat harga,upah dan
inflasi).
Aliran
ratex disatu sisi mempunyai kemiripan dengan aliran moneteris dan aliran sisi
penawaran,sebap teori-teori yang dikembangkan mereka sama-sama dilandaskan pada
pandangan-pandangan klasik yang bersifat non-interventionis.
Dari hasil
penulisan ini,maka penulis menyampaikan saran bahwa
1. Mahasiswa
ekonomi pembangunan harus lebih peduli terhadap materi yang telah di tulis oleh
penulis dan merealisasikan semua di era moderenisasi saat ini.
2. Mahasiswa
ekonomi harus lebih memahami materi atau lebih paham dengan refrensi yang sudah
di tulis didalam materi ini..
3. Mahasiswa
harus dapat menyimpulkan materi tersebut.
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
Daftar
Isi
